Monday, April 16, 2018

multimeter

Assalamualaikum WR.WB
disini saya akan memberikan dan menjelaskan tentang fisika dasar dengan materi multi meter.
baiklah langsung saja saya jelaskan tentang penggunaan multi meter dan kesimpulan percobaan multi meter yang waktu itu saya telah lakukan dengan kelompok saya.
1. penggunaan multi meter

    pengertian :
    multimeter atau multitester merupakan alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM ( Volt-Ohm 
    meter ) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus ( amperemeter).
    kegunaan / fungsi :
  •    untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi).
  •    untuk mengukur temperatur, induktansi, frekuensi.
     cara mengukur / menggunakan multimeter 
     a. Cara Mengukur Tegangan AC :
  • Putar Posisi Saklar Selektor ke ACV.
  • Pilih skala yang cocok dengan perkiraan tegangan yang ingin diukur, contohnya jika ingin mengukur 220 V, atur saklar selector ke 300 V (Cara ini digunakan hanya untuk Multimeter jenis Analog).
  • Hubungkan Probe pada terminal tegangan yang mau diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negative (-). Untuk tegangan AC tidak ada polaritas (-) Negative dan (+) Positif.
  • Lihat hasil pengukuran pada display Multimeter.
    b. Cara Mengukur Tegangan DC :
  • Putar Posisi Saklar Selektor ke DCV.
  • Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang mau diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Multimeter Analog), Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
  • Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Perhatikan dengan seksama jangan sampai terbalik.
  • Lihat hasil pengukuran di Display Multimeter.
     c. Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)
  • Putar Posisi Saklar Selektor ke DCA.
  • Pilihlah Skala sesuai dengan kebutuhan. Misalkan jika Arus yang akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita wajib menggantinya sebelum kita bisa menggunakannya lagi.
  • Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban.
  • Setelah itu hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.
  • Lihat hasil pengukuran pada display Multimeter.
     d. Cara Mengukur Resistor (Ohm)
  • Putar Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω).
  • Pilihlah skala yang sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter Analog).
  • Hubungkan probe ke komponen Resistor, menghubungkannya boleh terbalik, karena tidak ada polaritas.
  • Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di langkah ke-2)
2. kesimpulan percobaan
    pada percobaan ini kami hanya menggunakan alat yaitu :
    a. multimeter
    b. power supply dc
    c. resistor
    d. papan rangkaian
    e. kabel penghubung

No
Pengukuran
X
XD
ErrD
1
Tegangan AC (VAC)
220 Volt
226 Volt
 -2,6 % 
2
Tegangan DC (VDC/ V-)
1,5 Volt
1,51 Volt
 -0,6 % 
3
Tahanan ( R/ Ω )
6000 Ω
6,15 Ω
    9 %
4
Arus DC ( ADC/ A-)
0,0000833 A
88,5 A
 - 10 %






  untuk mencari nilai Err kita menggunakan rumus :
  

jadi kesimpulannya,
1. Multimeter dapat di operasikan dengan sakelar banyak posisi, meter dapat di ubah menjadi Ampmeter, Voltmeter dan Ohmmeter secara cepat dan mudah. 
2. Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja.
3. dalam melakukan pengukuran kita harus teliti dalam melihat hasil pengukuran.

itu saja yang dapat saya sampaikan lebih dan kurang mohon maaf

No comments:

Post a Comment